🥎 Hakikat Kehidupan Dunia Dan Akhirat

AlQuran Hadis - Keseimbangan Hidup Di Dunia dan Akhirat Islam adalah agama yang menganjurkan adanya keseimbangan antara kepentingan hidup di dunia dan akhirat. Dunia adalah jembatan menuju kehidupan akhirat. Kita tidak boleh mementingkan kehidupan dunia saja, karena dunia itu sementara. Sedangkan akhirat adalah kehidupan yang kekal dan merupakan tujuan akhir hidup manusia. Hakikatdunia adalah negeri yang sementara, bukan negeri keabadian. Jika kita memanfaatkan dunia dan menyibukkannya dengan ketaatan kepada Allah Ta'ala, maka kita akan memetik hasilnya di akhirat kelak. Adapun jika kita menyibukkannya dengan syahwat, maka kita akan merugi, baik di dunia, apalagi di akhirat. Hal ini sebagaimana firman Allah Taala, خَسِرَ الدُّنْيَا Itulahhakekat dunia ini, yaitu fana dan sementara. Allah Azza wa Jalla mengingatkan semua manusia tentang hal ini di dalam banyak tempat di dalam al-Qur'ân, antara lain firman Allah: Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu Untukmengetahuinya bagaimana sebenarnya hakikat dari kehidupan dunia dan akhirat, segala berita dan informasi dapat ditemukan secara tekstual baik dari Al Quran maupun Hadis Rasulullah Saw. Dalam agama Islam sendiri kehidupan dunia dan akhirat tidaklah bisa dipisahkan, hal ini bisa terlihat dari teks-teks keagamaan yang hampir selalu HakikatKehidupan Dunia Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Kita tahu bahwasanya dunia ini hanyalah tempat persinggahan, dan kita sebagai manusia hakikatnya adalah seorang musafir yang sedang berjalan menuju pertemuan dengan pencipta kita Rabb al-'Alamin. Kita akan menempuh berbagai macam fase kehidupan. Kita telah menempuh fase janin, dan kita saat ini berada pada fase yang [] Dengankematangan iman yang ada dihatinya, ia akan mampu membedakan dengan jelas makna hakiki antara kehidupan Dunia dan kehidupan Akhirat. 2. Dari Hadist tersebut diatas juga dapat diambil pelajaran bahwa seorang yang beriman harus memiliki Hubbul Akhirat (rasa cinta kepada kehidupan Akhirat). Ajak dia untuk merenungi hakikat kehidupan Kitaharus berupaya untuk mengetahui tentang hakikat kehidupan dunia dan kehidupan akhirat serta meyakini bahwa sanya segala sesuatu yang kita lakukan di dunia, baik berupa amal sholeh maupun amal buruk pasti akan mendapat pembalasan dari Allah ta'ala. Sebagaimana firmannya dalam surat Al-Zalzalah ayat 10-11. HakikatPerjalanan Hidup Manusia dari Alam Dzar hingga Akhirat. Yudistira, Jurnalis · Rabu 02 September 2020 12:29 WIB. Ilustrasi (Pond5) DALAM khazanah keilmuan, manusia ditakdirkan berada dalam beberapa alam selama hidupnya. Alam dzar, alam dunia dan alam baqa atau akhirat. Titik balik dari rangkaian tahun baru hijriah, bisa dimaknai dengan AllahSWT berpesan pada pelbagai ayat tentang hakikat, kedudukan, dan sifat dunia yang memiliki nilai rendah, hina, dan bersifat fana. Dalam surat Faathir ayat 5, Allah menekankan bahwa janji-Nya adalah benar. Dan, setiap manusia janganlah sekali-kali teperdaya dengan kehidupan dunia dan tertipu oleh pekerjaan setan. Dansesungguhnya negeri akhirat, dialah kehidupan sempurna, jika mereka mengetahui. (QS. al-Ankabut: 64) Ayat di atas menjelaskan hakikat kehidupan dunia dengan membatasi lingkupnya pada sekadar kelengahan dan permainan belaka, sedangkan hakikat kehidupan akhirat dibatasi sebagai satu-satunya kehidupan yang hakiki. KajianTafsir: Surah Al-Baqarah ayat 177. Hakikat dan pokok-pokok kebajikan, bahwa ia hanyalah terwujud dengan beriman kepada Allah, hari Akhir dan kepada rukun-rukun iman yang lain. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ Dandi akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Qs Al Hadid ; 20) Tipu daya Dunia. Sungguh dunia ini penuh dengan tipu daya dan muslihat dan membuat manusia terlena dibuatnya. aU8XA. Ada banyak hadis yang bisa dijadikan pedoman Umat Islam. Salah satunya hadis tentang kehidupan dari Rasulullah ini mengingatkan kita untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan sendiri merupakan perkataan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW, yang menjadi sumber hukum Islam setelah berfungsi untuk menjelaskan lebih rinci apa yang tidak dijelaskan dalam inilah yang menjadi alasan pentingnya hadis dalam Juga 7+ Aturan Islam dan Sunnah Bayi Baru Lahir, Jangan Diabaikan!Gambaran Kehidupan DuniaFoto Sedekah Foto Berbagi Benih Pohon Orami Photo StockDalam Islam, tujuan akhir perjalanan hidup manusia adalah mendapatkan segala bentuk kebaikan di akhirat adalah salah satu bentuk fase kehidupan yang akan dirasakan oleh manusia di antara beberapa fase kehidupan karena itu, dalam hadis tentang kehidupan, Rasulullah SAW mengingatkan manusia untuk tidak terlena dengan justru harus menyiapkan sebaik-baiknya bekal untuk akhirat nanti yang kekal studi Repository UIN Jakarta, gambaran kehidupan dunia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yakniKehidupan dunia adalah kesenangan yang menipuKehidupan dunia adalah kesenangan yang sedikit dan bersifat sementaraBunga kehidupan dunia sebagai ujianRagam kesenangan kehidupan duniaPerumpamaan kehidupan dunia seperti air hujanPerintah mewaspadai kehidupan duniaDunia bukan tujuan hakikiKehidupan dunia membuat manusia lupa dari ingat kepada Allah SWTMencintai dunia dapat Juga 11 Hadis dan Ayat Alquran tentang Bersyukur, Masya Allah!Hadis tentang KehidupanRasulullah SAW menjelaskan hadis tentang kehidupan yang dapat menjadi pegangan umat Islam untuk melalui kehidupan di dunia dengan di antaranya yakni1. Hadis tentang Kehidupan yang SementaraUntuk mengisyaratkan kehidupan di dunia, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabdaوَاللهِ ، مَا الدُّنْيَا فِـي الْآخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَـجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هٰذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَ بِالسَّبَّابَةِ – فِـي الْيَمِّ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِـعُArtinya “Demi Allâh! Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, perawi hadits ini yaitu Yahya memberikan isyarat dengan jari telunjuknya- lalu hendaklah dia melihat apa yang dibawa jarinya itu?” HR Muslim dan Ibnu Hibbân2. Hadis tentang Kehidupan yang HinaDalam hadis shahih lainnya, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar, sementara banyak orang berada dekat kemudian berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya memegang telinganya, beliau bersabdaأَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ فَقَالُوْا مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ قَالُوْا وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ Artinya “Siapa di antara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”Beliau bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?”Beliau kemudian bersabdaفَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْArtinya “Demi Allâh, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allâh daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.” HR MuslimBaca Juga Meditasi dalam Islam, Bagaimana Hukumnya?3. Hadis tentang Kehidupan yang Bukan Menjadi Tujuanاللهملَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَاArtinya “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia menjadi perhatian utama kami serta batas pengetahuan kami.” HR TirmiziDalam hadis ini menunjukkan bahwa dunia hanyalah perhentian sementara, dan akhirat menjadi perhatian ini menjadi motivasi untuk berbuat kebaikan sebagai bekal menjalani kehidupan Hadis tentang Kehidupan Dunia dan Akhiratعن أنس بن مالك -رضي الله عنه- أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إلا عَيْشَ الآخِرة-متفق عليArtinya “Dari Anas Bin Malik RA bahwa Nabi SAW bersabda Ya Allah! Tidak ada kehidupan selain kehidupan akhirat." HR Muttafaqun 'alaihDalam hadis ini diungkapkan bahwa kehidupan yang nikmat, menyenangkan, dan abadi adalah kehidupan dunia meskipun nikmat, namun akan berujung pada Juga 10 Hak Ibu dalam Islam, Sudahkah Terpenuhi?5. Hadis tentang Kehidupan Akhirat sebagai TujuanDari Zaid bin Tsabit RA, dirinya berkata telah mendengar Rasulullah SAW bersabda مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌArtinya “Barangsiapa yang menjadikan dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan atau tidak pernah merasa cukup selalu ada di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan harta benda duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan barangsiapa yang menjadikan akhirat niat tujuan utama-nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan atau selalu merasa cukup ada dalam hatinya, dan harta benda duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina tidak bernilai di hadapannya.” HR Ibnu Majah dan Ibnu Hiban6. Hadis tentang Kehidupan dan Amal Jariyahعن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُArtinya Dari Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda. “Apabila anak cucu Adam telah meninggal dunia, maka terputuslah pahala amalnya. Kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” HR MuslimIni menunjukkan bahwa amal jariyah atau amalan yang tidak pernah putus hingga dirinya meninggal dunia ada tiga hal itulah yang menjadi sebaik-baiknya tabungan bekal di Juga 12 Doa Membersihkan Hati serta AmalannyaItulah beberapa hadis tentang kehidupan yang dapat meningkatkan keimanan umat perbanyak amal kebaikan di dunia untuk menabung bekal di akhirat. Sungguh hal yang begitu mengherankan, dengan masih banyaknya manusia yang lebih memilih kehidupan dunia dibanding kehidupan akhirat. Sedangkan dunia bukanlah bandingan yang sepadan dengan Aya Ummu – Sesungguhnya Allah telah menerangkan, bahwa manusia mempunyai dua kehidupan. Yaitu kehidupan sementara di dunia yang akan segera berakhir, juga kehidupan akhirat yang kekal dan hakiki. Kehidupan dunia yang fana, adalah kehidupan yang penuh dengan berbagai keburukan, kecuali apa-apa yang digunakan dalam rangka beribadah kepada Allah. Sungguh kehidupan dunia ini, sejatinya hanya sebuah ujian dan gemerlap dunia yang tampak, sejatinya hanya kekeruhan yang jauh dari kata jernih. Apabila kita mau menggunakan akal kita untuk memperhatikan walau sekilas, pasti kita akan tahu betapa kecil dan hina dunia ini. Dan kita pun akan sadar bahwa dunia ini penuh tipu daya. Bagi pemuja dunia, dunia tak ubahnya hanya fatamorgana yang dikira air oleh orang yang sedang haus. Ketika ia terus mengejarnya, ia akan dapat bahwa ternyata ia tak akan mendapatkan apapun dunia nampak begitu mempesona dengan segala perhiasannya, manusia pun mengira ia akan dapat menggenggamnya. Pada saat itu, turun ketetapan Allah kepada mereka di waktu siang ataupun malam. Seakan tak pernah ada sesuatu pun sebelumnya, tiba-tiba semua musnah tak berbekas, hancur lebur tanpa أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” QS. Al-Hadîd 20Sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Yang menyimpan segala pilar kehidupan, baik kekekalan maupun kebahagiaan juga keselamatan. Inilah hakikat kehidupan akhirat. Jika manusia dapat menyaksikan hakikatnya, pastia ia akan berkata يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي“Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan amal saleh untuk hidupku ini.” QS. Al-Fajr 24Inilah kehidupan akhirat, kehidupan abadi di mana manusia akan hidup selama-lamanya dan tak akan pernah mati. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaفَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَBarang siapa yang berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. QS. Al-Mukminun 102 -104Kehidupan yang setiap kenikmatan yang didambakan oleh jiwa ada di sana. Yang menyejukkan setiap pandangan. Ia adalah Darus-Salam, terbebas dari segala kekurangan dan keburukan, kesusahan dan kecemasan, bersih dari ketakutan dan segala bahaya, bebas dari segala penyakit, bahkan sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaلَمَوْضِعُ سَوْطِ أَحَدِكُمْ فِي الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَاSungguh tempat cambuk salah seorang kalian di surga itu lebih baik dari pada dunia seisinya. HR. Al-Bukhari no. 3011Masya Allah, apabila sebuah cambuk saja lebih baik dari dunia dan isinya, lalu berapakah nilai dunia yang kita capai? Sedangkan hidup kita di dunia hanya sebentar saja. Bagaimana dengan bangunan-bangunan di surga? Gedung-gedungnya? Dan semua kenikmatannya? Sungguh hal yang begitu mengherankan, dengan masih banyaknya manusia yang lebih memilih kehidupan dunia dibanding kehidupan akhirat. Sedangkan dunia bukanlah bandingan yang sepadan dengan a’lamPicture Source by GoogleDisclaimer adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia Reading Oleh ABDILLAHOLEH ABDILLAH Manusia hidup di dunia mengemban tugas sebagai hamba. Ada misi yang perlu direalisasikan. Tanggung jawab yang harus diemban. Amanah hidup yang senantiasa dijaga. Sebagai bentuk tanggung jawab karena sudah diberikan kehidupan, manusia harus mengabdikan dirinya kepada Sang Pencipta. Allah SWT berfirman “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” QS az-Zariyat 56. Kehadiran kita di dunia bukan kebetulan, tapi sudah kehendak Allah yang harus disyukuri. Karena hidup adalah amanah, maka perlu diisi dengan sesuatu yang baik. Dunia ini fana. Manusia cepat atau lambat akan meninggalkan kehidupan. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kehidupan saat ini. Fadilah mukmin yang mengetahui dan menyadari makna kehidupan di dunia. Muslim yang mengetahui hakikat kehidupan di dunia akan senantiasa melakukan introspeksi terhadap seluruh perbuatan, sikap, dan ucapannya. Muhasabah diri dianjurkan dalam Islam. Allah SWT berfirman ”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan” QS al-Hasyr 18. Mewawas diri akan membuat seseorang mengetahui kelemahan dan kekurangannya dan kemudian berusaha memperbaikinya. Mari kita telisik dan jujur terhadap diri kita. Apakah tindakan kita sudah banyak yang sesuai dengan perintah agama atau malah sebaliknya? Mewawas diri akan membuat seseorang mengetahui kelemahan dan kekurangannya dan kemudian berusaha memperbaikinya. Jika sebelumnya kita jarang bersedekah dan berbuat baik kepada sesama, maka setelahnya kita harus berusaha untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik. Kebahagian dunia dan akhirat hanya untuk mereka yang selalu memperbaiki amal ibadahnya. Selanjutnya, mukmin yang memahami hakikat hidup akan mengorientasikan kehidupan dunia untuk akhirat. Semua perbuatannya ditujukan hanya kepada Allah semata. Pada akhirnya, semua aktivitas hidupnya akan diorientasikan untuk kebaikan. Karena akhirat adalah tujuannya, maka apa pun pekerjaannya di dunia, baik pedagang, petani, pengajar, maupun profesi lainnya akan dijadikan sebagai wasilah mendapatkan ridha Allah SWT. Ada perkataan ulama dalam kitab Ta’limul Muta’alim yang sangat menyentuh sekaligus menyadarkan kita. “Banyak sekali amal yang seakan-akan merupakan amal dunia semata menjadi amalan akhirat dengan niat yang baik. Begitu pun sebaliknya, ada banyak amalan yang seakan-akan amalan akhirat menjadi amalan dunia karena niat yang salah.” Wallahu a’lam.

hakikat kehidupan dunia dan akhirat